BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peternakan adalah suatu kegiatan untuk proses pengembang biakan dan juga pembudidayaan hewan untuk mendapatkan manfaatnya baik dari segi finansial maupun dari hewan ternak itu sendiri. Manusia banyak sekali memanfaatkan hewan-hewan ternak seperti memanfaatkan bulunya untuk dijadikan kain wol,telur,susu dan juga yang lainnya.
Ilmu biologi sangat membantu di dalam bidang peternakan. salah satu bidang yang mana terdapat hewan-hewan untuk dilestarikan karena dapat membantu manusia untuk melangsungkan hidup nya.
Dalam dunia peternakan, ilmu-ilmu biologi seperti zoologi, anatomi hewan, fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi dan juga yang lainnya. Di dalam penerapan ilmu embiologi di dalam bidang peternakan membuat hewan ternak memiliki banyak sekali manfaat atau veritas yang unggul seperti ayam yang banyak sekali menghasilkan telur, ayam menghasilkan dagingnya yang banyak, sapi penghasil banyak susu dan juga yang lainnya. Untuk membuktikan penerapan dari ilmu biologi itu sendiri dapat dilihat dari teknik yang digunakan, adapun teknik-teknik itu sendiri adalah teknik hibrida atau perkawinan silang, teknik kawin suntik (inseminasi buatan), teknik superovulasi dan teknik fertilisasi in vitro.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana penerapan biologi di bidang peternakan?
- Apa saja manfaat biologi di bidang peternakan?
- Apa saja contoh pemanfaatan biologi di bidang peternakan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui penerapan biologi di bidang peternakan, manfaat biologi di bidang peternakan serta beberapa contoh pemanfaatan biologi di bidang peternakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penerapan Biologi di Bidang Peternakan
Dalam dunia peternakan, ilmu-ilmu biologi seperti zoologi, anatomi hewan, fisiologi hewan, genetika, biologi reproduksi, embriologi dan juga yang lainnya. Di dalam penerapan ilmu embiologi di dalam bidang peternakan membuat hewan ternak memiliki banyak sekali manfaat atau veritas yang unggul seperti ayam yang banyak sekali menghasilkan telur, ayam menghasilkan dagingnya yang banyak, sapi penghasil banyak susu dan juga yang lainnya. Untuk membuktikan penerapan dari ilmu biologi itu sendiri maka dengan ini akan dijelaskan secara lebih lanjut dari penerapan itu sendiri. Salah satu teknik yang digunakan adalah :
1. Teknik Hibrida atau Perkawinan Silang
Teknik ini dilakukan oleh 2 hewan yang dimanfaatkan dengan tujuan untuk memberikan suatu ketahanan terhadap lingkungan dan juga untuk mendapatkan salah satu sifat yang unggul diantara kedua hewan ternak tersebut. Contoh hewan yang di lakukan dengan teknik hibrida yang telah di teliti oleh institute pertanian bogor adalah merupakan persilangan dari ikan patin jambal dan juga ikan patin siam yang tumbuhnya lebih cepat serta dengan persilangan ini menghasilkan daging yang banyak dengan tekstur yang disukai oleh semua orang.
2. Teknik Kawin Suntik ( Inseminasi Buatan )
Teknik kawin suntik yaitu suatu proses dengan memasukan sperma hewan ternak jantan ke dalam Rahim hewan betina. Kesempatan untuk mendapatkan suatu kehamilan yaitu sekitar 5-25%. terobosan ini dilakukan di dalam bidang peternakan untuk dapat memperbaiki keturunan yang unggul, serta juga merubah sel genetika dan fenotipe pada hewan ternak. Untuk mendapatkan calon anak dengan mutu yang unggul perlunya diperhatikan seperti pakan nutrisi sebelum dan juga sesudahh di inseminasi, usia calon induk, waktu dilakukan inseminasi ,organ reproduksi dari calon induk dan juga proses inseminasi yang baik dan juga benar.
3. Teknik Superovulasi
Merupakan teknik untuk dapat meningkatkan ovulasi. caranya dengan menyuntikan hormone FSH untuk memperbanyak jumlah folikelnya. Contohnya adalah yaitu digunakan pada sapi-sapi betina.
4. Teknik Fertilisasi in Vitro
Teknik fertilisasi in vitro yaitu teknik yang digunakan adalah embro disimpul di luar uterus tetapi sebelum di tanam di dalam Rahim, embrio ini di simpan dalam waktu yang telah ditentukan dengan suhu – 196 derajat celcius pada nitrogen cair.
B. Manfaat Biologi di Bidang Peternakan
- Menghasilkan bibit unggul seperti hasil penyilangan.
- Ditemukannya metode dalam penemuan bibit unggul dengan cara inseminasi buatan (kawin suntik).
- Terciptanya ayam petelur dan ayam pedaging sehingga kebutuhan ayam dan telur dapat terpenuhi setiap harinya.
- Ditemukannya berbagai macam obat untuk mengobati berbagai macam penyakit hewan dan juga obat penggemuk hewan.
C. Contoh Pemanfaatan Biologi di Bidang Peternakan
Dalam bidang peternakan pun biologi berperan penting terhadap peningkatan produksi hewan-hewan ternak. Berikut beberapa contoh pemanfaatan biologi dalam bidang peternakan.
1. Teknik Inseminasi Buatan
Teknik inseminasi buatan ini diikuti dengan teknik superovulasi, yakni teknik perbanyakan ternak unggul dengan cara menyuntikkan hormon reproduksi berupa PMSG (pregnant mare serum gonadotrophin) dan HCG (human chorionic gonadotrophin). Hormon-hormon ini berfungsi merangsang terbentuknya sel telur dalam jumlah banyak sebelum sapi atau domba diinseminasi. Adapun spermatozoa yang berasal dari ternak jantan dapat diperoleh tidak harus dari ternak jantan secara langsung, tetapi diambil dari tempat penyimpanan spermatozoa. Teknik penyimpanan spermatozoa menggunakan nitrogen cair bersuhu -196oC.
Pelaksanaan inseminasi buatan meliputi : deteksi berahi, waktu optimum untuk inseminasi, tempat deposisi semen, dan metode inseminasi buatan.
- Deteksi berahi, dapat dilakukan oleh peternak dengan melakukan pengawasan secara intensif kepada ternak. Sinkronisasi berahi dapat dilakukan untuk mendapatkan kelahiran anak dalam waktu yang bersamaan, terutama untuk memperhitungkan musim saat kelahiran anak.
- Waktu optimum untuk inseminasi, perlu diketahui agar diperoleh angka konsepsi yang tinggi. Lama berahi pada masing-masing jenis ternak berbeda, sehingga waktu optimum untuk inseminasi berbeda-beda.
- Tempat deposisi semen, yang paling baik untuk memperoleh angka konsepsi paling tinggi dilakukan pada posisi 4 yaitu pada pangkal corpus uteri di belakang cervix.
- Cara pelaksanaan IB, ada dua metode yaitu metode rektovaginal dan metode spekulum. Metode rektovaginal digunakan pada ternak besar sedang metode spekulum pada ternak kecil (domba dan kambing).
Gambar1. Teknik inseminasi buatan
2. Teknik Fertilisasi in Vitro
Pada teknik ini, embrio dapat dihasilkan di luar uterus (kandungan) induk betina dalam jumlah tertentu. Dan sebelum embrio ini diimplantasikan (ditanam dalam uterus induk betina) dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu -196o C. Embrio dari jenis unggul ini kemudian dapat diimplantasikan ke induk sapi betina yang tidak unggul bunting semu dari species yang sama. Dengan demikian akan cepat diperoleh banyak sapi unggul.
Sel-sel telur hasil superovulasi juga dapat dibuahi dengan teknik fertilisasi in vitro. Spermatozoa dari sapi jantan yang berkualitas tinggi dan sel telur sapi betina yang berkualitas tinggi dapat difertilisasi di laboratorium, kemudian ditransfer ke sapi lainnya sampai anak sapi lahir. Embrio hasil fertilisasi in vitro dapat dibawa dari suatu peternakan ke peternakan lain dan dari satu negara ke negara lain untuk meningkatkan sifat ternak. Lebih ekonomis jika mengirimkan satu kotak kecil berisi embrio beku yang disimpan dalam nitrogen cair daripada mengirimkan sapi dewasa.
Gambar 2. Proses teknik fertilisasi in vitro
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk membuktikan penerapan dari ilmu biologi itu sendiri dapat dilihat dari teknik yang digunakan, adapun teknik-teknik itu sendiri adalah :
- Teknik hibrida atau perkawinan silang, yaitu dilakukan oleh 2 hewan yang dimanfaatkan dengan tujuan untuk memberikan suatu ketahanan terhadap lingkungan dan juga untuk mendapatkan salah satu sifat yang unggul diantara kedua hewan ternak tersebut.
- Teknik kawin suntik ( Inseminasi Buatan ), yaitu suatu proses dengan memasukan sperma hewan ternak jantan ke dalam Rahim hewan betina.
- Teknik superovulasi, yaitu merupakan teknik untuk dapat meningkatkan ovulasi. caranya dengan menyuntikan hormone FSH untuk memperbanyak jumlah folikelnya.
- Teknik fertilisasi in vitro, yaitu teknik yang digunakan adalah embro disimpul di luar uterus tetapi sebelum di tanam di dalam Rahim, embrio ini di simpan dalam waktu yang telah ditentukan dengan suhu – 196 derajat celcius pada nitrogen cair.
Adapun manfaat biologi di bidang peternakan adalah menghasilkan bibit unggul seperti hasil penyilangan, ditemukannya metode dalam penemuan bibit unggul dengan cara inseminasi buatan (kawin suntik), terciptanya ayam petelur dan ayam pedaging sehingga kebutuhan ayam dan telur dapat terpenuhi setiap harinya dan ditemukannya berbagai macam obat untuk mengobati berbagai macam penyakit hewan dan juga obat penggemuk hewan.
Dalam bidang peternakan pun biologi berperan penting terhadap peningkatan produksi hewan-hewan ternak. Beberapa contoh pemanfaatan biologi dalam bidang peternakan yaitu melalui teknik inseminasi buatan dan teknik fertilisasi in vitro.
B. Saran
Dari hasil makalah di atas maka penulis menyarankan kepada pembaca, agar pembaca dapat memahami dan mengerti pemanfaatan biologi di bidang peternakan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Comments
Post a Comment