- Teori Metakognitif. Arends, mengemukakan pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan seseorang tentang pembelajaran diri sendiri atau kemampuan untuk menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan benar. Sementara itu Howard, menyatakan keterampilan metakognitif diyakini memegang peranan penting pada banyak tipe aktivitas kognitif termasuk pemahaman, komunikasi, perhatian (attention), ingatan (memory) dan pemecahan masalah. Teori metakognitif ini merekomendasikan agar guru mengakui keragaman kompetensi yang dimiliki setiap individu. Dengan demikian peserta didik hendaknya diberikan kemerdekaan untuk memahami pembelajaran sesuai kompetensinya masing-masing yang cenderung bervariasi.
- Teori L. Cronbach dan R. Snow. Konsep Attidute-Treatment-Interation (ATI) menurut Cronbach dan Snow bahwa beberapa strategi instruksional berefek dan berfungsi berbeda-beda pada setiap individu tergantung pada kemampuan-kemampuan khusus dari individu tersebut. ATI menyarankan bahwa hasil pembelajaran yang optimal dapat terjadi apabila metode pengajarannya sesuai dan cocok dengan kemampuan aptidute dari si anak (individu yang belajar). Hal ini merupakan kerangka acuan bagi strategi pengajaran yang menggunakan pendekatan individu.
- Teori Spiro, P. Feltovitch dan R. Coulson. Teori ini berpendapat bahwa setiap orang memiliki fleksibelitas kognitif, yaitu kemampuan untuk menyusun pengetahuan yang dimilikinya ke dalam berbagai hal yang dilakukan pada proses adaptasi serta merupakan reaksi dari situasi-situasi yang menuntutnya untuk berubah. Aplikasi teori ini banyak digunakan di dalam metode pendidikan dan pengajaran yang menekankan pada “cara pemberian/mempresentasikan” konsep dan informasi dari berbagai sudut pandang untuk memberikan pemahaman yang paling dalam proses belajar.
- Teori Multiple Intelegences Howard Gardner. Teori ini menjelaskan adanya delapan tipe kecerdasan manusia yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk memilih strategi pembelajaran yang tepat. Metode tersebut mendeteksi gaya belajar peserta didik, yang memahami apa yang peserta didik mau, dan memanusiakan manusia. Relevansi teori multiple intelegences dengan pembelajaran matematika adalah penyajian konsep-konsep matematika akan lebih mengena jika dikaitkan dengan karakter (tipikal) masing-masing anak. Hal ini sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf Ilmu kalam Secara harfiyah, ‘kalam berarti pembicaraan atau perkataan. Dari segi etimologis, perkataan ilmu kalam terdiri atas dua kata, yaitu ‘ilmu’ dan ‘kalam’. Ilmu yang berati pengetahuan, sedangkan kalam yang berarti perkataan, percakapan, dan firman. Ilmu kalam ini digunakan sebagai istilah ilmu yang membahas atau membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan aqidah islam, yaitu tentang wujud tuhan dan sifat-sifat yang memungkinkan ada pada-Nya, membicarakan para Rasul Tuhan untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang tidak mungki ada padanya. Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Persoalan-persoalan kalam tersebut biasanya mengarah sampai perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar dan argumentasi, baik argumentasi rasional(aqliyah) maupun naqliyah. Filsafat Kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti ci...
Comments
Post a Comment