Persepsi
Pengertian Persepsi
Menurut teori rangsangan-tanggapan, persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia.Subproses psikologi lainnya yang mungkin adalah pengenalan,perasaan dan penalaran.
Dalam bahasa Inggris, persepsi adalah perception, yaitu cara pandang terhadap sesuatu atau mengutarakan pemahaman hasil olahan daya fikir, artinya persepsi berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang di respons melalui pancaindra, daya ingat, dan daya jiwa.
Tetapi juga bisa, persepsi disebut sebagai inti komunikasi,karena jika persepsi manusia tidak akurat,manusia tidak mungkin akan dapat berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan seorang manusia memilih pesan atau mengabaikan pesan lain.Semakin tinggi derajat kesamaan persepsilah antar individu akan semakin mudah dan semakin mudah dan semakin sering pula seseorang berkomunikasi.
Dengan demikian, persepsilah bisa di katakan sebagai cara pandang atau pola pikir seseorang yang menghasilkan respon, kemudian respon yang dihasilkan bisa positif maupun negatif .Persepsi ini muncul akibat adanya hubungan antar alat indera, yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba,perasa,dan penciuman.
Ciri-ciri persepsi
- Proses pengorganisasian berbagai pengalaman;
- Proses menghubung-hubungkan antara pengalaman masa lalu dengan yang baru.
- Proses pemilihan informasi
- Proses teorisasi dan rasionalisasi
- Proses penafsiran atau pemaknaan pesan verbal dan nonverbal;
- Proses interaksi dan komunikasi berbagai pengalaman internal dan eksternal
- Melakukan penyimpulan atau keputusan-keputusan, pengertian dan yang membentuk wujud persepsi individu.
Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi pada diri individu tidak berlangsung begitu saja, tetapi melalui suatu proses.Proses persepsi adalah peristiwa dua arah yaitu sebagai hasil aksi dan reaksi.Prinsip dasar tentang persepsi yang perlu diketahui oleh seorang dosen agar dapat mengetahui mahasiswanya secara baik yaitu bahwa :
- Persepsi itu relatif bukannya absolute.
- Persepsi itu bersifat selektif.
- Persepsi itu mempunyai tatanan
- Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan kesiapan ( menerima rangsangan)
- Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun situasinya sama
Oleh Kerena itu, bagi seorang dosen untuk mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan persepsi sangatlah penting dilakukan untuk proses kelancaran aktivitas belajar mengajar di kampus.
Adapun tahap-tahap yang terlibat dalam proses terjadinya persepsi yaitu sebagai berikut :
- Terjadinya stimulasi alat indera,selanjutnya stimulus tersebut ditangkap oleh alat indera.Proses ini berlangsung secara alami dan berkaitan dengan segi fisik.Proses tersebut dinamakan proses kedalaman.
- Stimulus terhadap alat indra diatur,kemudian disalurkanke otakmelalui syaraf sensoris. Proses pentrafseran stimulus ke otak disebut proses psikologis, yaitu berfungsi alat indera secara normal
- Stimulus alat indera ditafsirkan, otak selanjutnya memproses stimulus hingga individu menyadari objek yang diterima oleh alat inderanya.Proses itu disebut proses psikologis.
Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponen utama yaitu seleksi, interpretasi, interpretasi dan persepsi.
- Seleksi yang dimaksud adalah proses penyaringan terhadap stimulus pada alat indera.Stimulus yang ditangkap oleh indera terbatas jenis dan jumlahnya, kerena adanya seleksi. Hanya sebagian kecil saja yang mencapai kesadaran.
- Interpretasi sendiri merupakan suatu proses untuk mengorganisasikan informasi, sehingga mempunyai arti bagi individu.
- Interpretasi dan persepsi kemudian diterjamahkan dalam bentuk tinggkah laku sebagai reaksi, jadi prosepsi adalah melakukan seleksi, interpretasi, dan pembulatan terhadap informasi yang sampai.
Dalam melakukan interpretasi itu terdapat pengalaman masa lain serta sistem nilai yang dimilkinya. Sistem nilai dapat diartikan sebagai penilaian individu dalam mempersepsikan suatu objek yang dipersepsi, apakah stimulus tersebut akan di terima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut menarik atau ada persesuaian maka akan dipersepsi positif dan demikian sebaliknya selain itu adanya pengalaman langsung antara individu dengan objek yang dipersepsi individu, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Faktor –Faktor yang mempengaruhi Persepsi
Proses terbentuknya persepsi sangat kompleks,dan ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam diri seorang ketika seseorang mendengar, mencium, melihat, merasa, atau bagaimana dia memandang suatu objek dalam melibatkan aspek psikogis dan panca inderanya.
Faktor-faktor yang menentukan persepsi dibagi menjadi dua yaitu faktor fungsional dan faktor struktural. Akan tetapi selain itu masih ada faktor lain yang sangat mempengaruhi persepsi, yakni perhatian. Lebih jauh,Jalaludin Rakhmat menjalaskan faktor fungsional dan struktural sebagai beikut :
- Faktor Fungsional. Faktor fungsional adalah faktor yang dari kebutuhan pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang biasa disebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor fungsional yang menentukan persepsi adalah objek –objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan.
- Faktor Struktural. Faktor Struktural adalah faktor- faktor yang berasal semata-mata dan sifat stimulus fisik terhadap efek-efek syarat yang ditimbulkan pada sistem saraf individu .Faktor-Faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila seseorang ingn memahami suatu peristiwa orang tersebut tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah tetapi memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan stimulus dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor eksternal (intensitas, keburuan, gerakan, dan penggulangan stimulus) dan faktor internal (kebiasaan,minat, emosi dan keadaan biologis).
- Faktor Eksternal. Faktor eksternal meliputi hal berikut :
- Gerakan, seperti organisme lain, bahwa manusia secara visual tertarik pada obje-objek yang bergerak. Contohnya seseorang senang melihat huruf dalam display yang bergerak menampilkan nama barang yang diiklankan.
- Intensitas stimuli, dimana manusia akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain, minsalnya warna merah pada latar belakang putih.
- Kebaharuan (novelly), bahwa hal-hal baru, yang luar biasa, yang berbeda akan lebih menarik perhatian.
- Perulangan, hal-hal baru, yang di sajikan berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Dalam hal ini unsur “ Familiarity”( yang sudah seseorang kenal) berpadu dengan unsur-unsur “ novelty” (yang baru seseorang kenal).
- Faktor Internal. Faktor internal meliputi hal berikut :
- Kebiasaan, kecendrungan untuk mempertahankan pola berpikir tertentu, atau melihat masalah hanya dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan dan tanpa kritis pada pendapat otoritas.
- Minat, suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan sendiri.
- Emosi, sebagai manusia yang utuh seseorang tidak dapat mengesampingkan emosi, walaupun emosi bukan hambatan utama. Bila emosi itu sudah mencapai intensitas yang begitu tinggi akan mengakibatkan stress, yang menyebabkan sulit berfikir efisien.
- Keadaan biologis , minsalnya keadaan lapar, maka seluruh pikiran didominasi oleh makanan. Bagi orang kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal lain. Kebutuhan biologis menyebabkan persepsi yang berbeda.
SUMBER :
- Rosleny Marliany, psikologi umum, (Bandung: pustaka setia,2010)
- Jalalludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008 )
Comments
Post a Comment