Skip to main content

Kategori Sosial Ekonomi

  1. Umur

    Menurut Suharjo dan Patong (1973 : 14), bahwa umur akan mempengaruhi kemampuan fisik bekerja dan cara berfikir. Hal ini sejalan dengan Hernanto (1991 : 21 ) yang menyatakan bahwa, pekerja-pekerja muda akan relative dinamis dan lincah dengan kondisi fisiknya. Sedangkan pekerja tua yang sudah mulai diserang dengan ketuaan akan relative kurang gesit. Orang muda biasanya cenderung untuk tertarik pada gagasan dan cara baru dalam melakukan sesuatu. Pada umumnya pekerja berumur muda dan sehat mempunyai kemampuan fisik yang lebih besar dari pada pekerja yang relatif lebih tua. pekerja muda juga cenderung menerima hal-hal baru yang dianjurkan. Hal ini disebabkan karena pekerja muda lebih berani dalam menanggung resiko. pekerja muda biasanya masih kurang memiliki pengalaman dan untuk mengimbangi kekurangan ini ia lebih dinamis sehingga lebih cepat mendapat pengalaman-pengalaman baru yang berharga bagi perkembangan hidupnya pada masa-masa yang akan datang.

  2. Pendidikan

    Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses berfikir tenaga kerja pada saat pengambilan keputusan dalam mengelola usaha adalah pendidikan. Seiring itu Hernanto (1991 : 22 ) menegaskan bahwa pendidikan yang dimiliki tenaga kerja akan mempengaruhi dalam penerapan novasi baru dan kemampuan dalam mengelola usaha taninya. Selanjutnya Soekartawi (1988 : 33 ), bahwa tenaga kerja yang berpendidikan tinggi akan cenderung untuk menggunakan inovasi teknologi baru. Begitu pula sebaliknya, mereka yang berpendidikan rendah cenderung sulit untuk melaksanakan hal tersebut dengan cepat. Dengan adanya pendidikan yang memadai, terutama kemampuan membaca dan menulis akan sangat membantu petani untuk membaca dan memahami berbagai media informasi baik media cetak audio visual maupun media informasi lainnya. Tingkat pendidikan tenaga kerja diukur dengan tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui. Seiring dengan itu Hernanto (1991 : 22), menegaskan bahwa pendidikan formal seseorang berpengaruh terhadap kesediaan menerima dan mencoba hal-hal baru atau inovasi baru serta cara berfikir seseorang.

  3. Pengalaman

    Pengalaman pekerja dilihat dari lamanya bekerja. Pengalaman bekerja berperan sekali dalam hal mengambil keputusan dan kebijaksanaan mengenai usahanya. Pekerja yang mengalami kegagalan dalam usahanya akan berhati-hati dalam bertindak, sedangkan keberhasilan akan semakin memantapkan pekerja dalam mengambil keputusan. Semakin lama pekerja mengelola usahanya maka diharapkan semakin rasional dalam mengambil keputusan sehingga dalam berusaha akan semakin berhasil, Soekartawi (1989: 19). Dalam hubungannya terhadap inovasi yang diberikan pemerintah, selalu mempertimbangkan resiko yang akan diterimanya. Samsudin dalam Bahtan (2001 - 53 ), menyatakan bahwa, tenaga kerja pada umumnya melaksanakan kegiatannya berdasarkan pengalaman praktek yang telah diwariskan turun temurun oleh para nenek moyang mereka sebagai suatu kebiasaan hidup.

  4. Jumlah Anggota Keluarga

    faktor tenaga kerja dalam keluarga merupakan unsur penentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Mubyarto (1989 : 13 ), bahwa tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi yang utama, sebab faktor produksi tersebut menentukan produktivitas tenaga kerja. Dalam artian bahwa tenaga kerja dalam berusaha tidak hanya menyumbangkan tenaga kerja saja tetapi dia adalah pemimpin yang mengatur organisasi produksi secara keseluruhan. Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam usaha swasembada, khususnya faktor tenaga kerja dan para anggota keluarganya. Dalam usaha swasembada atau usaha keluarga faktor tenaga kerja keluarga pekerja yang merupakan unsur penentu, menurut Tohir (1983 : 221 ). Menurut Hernanto (1989 : 23), bahwa potensi tenaga kerja keluarga adalah jumlah tenaga kerja potensial yang tersedia pada suatu keluarga. selanjutnya bahwa potensi tenaga kerja penting bagi perusahaan karena akan berguna dalam menentukan alternatif dalam mengelola personalia khususnya yang menyangkut tenaga kerja. Dan biasanya jumlah anggota keluarga berpengaruh terhadap pengelolaan suatu kegiatan pada pekerja yang memiliki jumlah anggota yang besar akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Comments

Popular posts from this blog

Titik perbedaan Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf

Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf Ilmu kalam Secara harfiyah, ‘kalam berarti pembicaraan atau perkataan. Dari segi etimologis, perkataan ilmu kalam terdiri atas dua kata, yaitu ‘ilmu’ dan ‘kalam’. Ilmu yang berati pengetahuan, sedangkan kalam yang berarti perkataan, percakapan, dan firman. Ilmu kalam ini digunakan sebagai istilah ilmu yang membahas atau membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan aqidah islam, yaitu tentang wujud tuhan dan sifat-sifat yang memungkinkan ada pada-Nya, membicarakan para Rasul Tuhan untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang tidak mungki ada padanya. Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Persoalan-persoalan kalam tersebut biasanya mengarah sampai perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar dan argumentasi, baik argumentasi rasional(aqliyah) maupun naqliyah. Filsafat Kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti ci

Perbedaan Sistem Pendidikan Islam Dengan Sistem Pendidikan Non Islam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan dasar manusia untuk memulai hidup, sehingga menjadi komitmen bersama bahwa pendidikan sangat mempunyai peran yang luhur dan agung. Sifat yang agung ini ditunjukkan dari peran pendidikan yang dipahamai sebagai pemberian bekal peserta didik untuk menghadapi masa depannya. Dalam lagu kebangsaan Indonesia Raya salah satu lirik lagunya menekankan “bangunlah jiwanya, bangunlah raganya” ini terbukti secara konsuntif pendidikan sangan dibutuhkan. Pendidikan merupakan proses untuk mendewasakan manusia atau kata lain pendidikan merupakan untuk “memanusiakan manusia” Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara normal dan sempurna sehingga dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari perilaku buruk menjadi tabiat yang baik, pendidikan mengubah semuanya. Begitu penting Pendidikan dalam Islam, sehingga menjadi kewajiban perorangan. Pendidik

Titik persamaan Ilmu Kalam,Filsafat dan Tasawuf

Pengertian Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf Ilmu kalam Secara harfiyah, ‘kalam berarti pembicaraan atau perkataan. Dari segi etimologis, perkataan ilmu kalam terdiri atas dua kata, yaitu ‘ilmu’ dan ‘kalam’. Ilmu yang berati pengetahuan, sedangkan kalam yang berarti perkataan, percakapan, dan firman. Ilmu kalam ini digunakan sebagai istilah ilmu yang membahas atau membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan aqidah islam, yaitu tentang wujud tuhan dan sifat-sifat yang memungkinkan ada pada-Nya, membicarakan para Rasul Tuhan untuk menetapkan kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang tidak mungki ada padanya. Ilmu kalam merupakan disiplin ilmu keislaman yang banyak mengedepankan pembicaraan tentang persoalan-persoalan kalam Tuhan. Persoalan-persoalan kalam tersebut biasanya mengarah sampai perbincangan yang mendalam dengan dasar-dasar dan argumentasi, baik argumentasi rasional(aqliyah) maupun naqliyah. Filsafat Kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti ci

RUANG LINGKUP ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN

MAKALAH ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN Di Buat Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah : ANALISIS KEBIJAKAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Disusun oleh: FEBRI HUSANDRA NIM: 211 017 014 AHMADI NIM: 211 017 014 Dosen pembimbing: Dr. HASRINAL, M.Pd NIP. 19680527 199803 1 001 MAHASISWA PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI TAHUN AKADEMIK 2018/2019 KATA PENGANTAR Pujisyukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua termasuk penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang diberikan, dalam hal ini penulis menyusun makalah yang berjudul ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN. Shalawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada kekasih Allah serta suri tauladan bagi umat islam yaitu Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari zaman jahiliah ataupun zaman kebodohan ke zaman islamiah yang penuh d

Doktrin Doktrin Aliran Jabariyah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sejak awal permasalahan teologis dikalangan umat Islam telah terjadi perbedaaan dalam bentuk praktis maupun teoritis. Perbedaan tersebut tampak melalui perdebatan dalam masalah kalam yang ahirnya menimbulkan berbagai aliran-aliran dalam Islam. Dalam perdebatan tentang teologi ini, yang diperdebatkan bukanlah akidah-akidah pokok seperti iman kepada Allah, kepada malaikat dan lain sebagainya, melainkan perdebatan masalah akidah cabang yang membahas bagaimana sifat Allah, Al-Qur’an itu baru ataukah qodim, malaikat itu termasuk golongan jin atau bukan, dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Pebedaan tersebut ahirnya menimbulkan berbagai macam aliran diantaranya seperti Khawarij, Syiah, Murji’ah, Mu’tazilah, Jabariyah dan Qodariyah, Asy’ariyah dan Maturidiyah. Dalam bab ini kita akan membahas sedikit banyak tentang aliran Qodariyah dan Jabariyah yang juga timbul akibat dari adanya permasalahan-permasalahan kalam. B. RUMUSAN MA
//ofgogoatan.com/afu.php?zoneid=3310914