Skip to main content

Posts

Tahap Penerimaan diri

Menurut Kubler Ross (dalam Fatihul, 2015) sikap penerimaan (acceptance) terjadi bila seseorang mampu menghadapi kenyataan daripada hanya menyerah daripada tidak adanya harapan. Menurutnya sebelum mencapai. penerimaan seseorang akan melewati beberapa tahapan, tahapan tersebut adalah:  Tahap denial ( Penolakan ). Penolakan merupakan tahap pertama yang dilalui individu yang akan menuju ke sikap penerimaan. Dimana tahap penolakan ini biasanya hanyalah pertahanan sementara individu. Tahap anger ( Marah ). Tahap kedua setelah penolakan adalah tahap marah, dimana individu akan marah terhadap diri mereke maupun terhadap kondisi mereka.  Tahap bergainning ( tawar-menawar ). ada tahap ketiga ini individu sudah mulai melakukan tawar menawar terkait dengan kenyataan dan masa depannya.  Tahap depression ( depresi ). Selama tahap ini individu mulai memahami kepastian, karena hal tersebutlah inidividu lebih banyak diam, menolak orang lain dan menghabiskan banyak waktu untuk berd...

Faktor yang Mempengaruhi Subjective Well Being

Pengertian Subjective well being Menurut Diener (2009) definisi subjective well-being dapat dibuat menjadi tiga kategori.Pertama, subjective well-being bukanlah sebuah pernyataan subjektif tetapi merupakan beberapa keinginan berkualitas yang ingin dimiliki seseorang.Kedua, subjective well-being merupakan sebuah penilaian secara menyeluruh dari kehidupan seseorang yang menunjuk pada berbagai macam kriteria.Ketiga, subjective well-being jika digunakan dalam percakapan sehari – hari yaitu dimanaperasaan positif lebih besar dari pada perasaan negatif. Veenhoven (dalam Eid & Larsen, 2008) mengatakan bahwa Diener mendifinisikan subjective well-being sebagai penilaian secara positif dan baik terhadap kehidupan. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi apabila mengalami kepuasan hidup dan sering bersuka cita, serta jarang mengalami emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan dan kemarahan (Diener,2009) Diener & Suh (dalam Dodge dkk, 2012) mengatakan...

Komponen Subjective Well Being

Pengertian Subjective well being Menurut Diener (2009) definisi subjective well-being dapat dibuat menjadi tiga kategori.Pertama, subjective well-being bukanlah sebuah pernyataan subjektif tetapi merupakan beberapa keinginan berkualitas yang ingin dimiliki seseorang.Kedua, subjective well-being merupakan sebuah penilaian secara menyeluruh dari kehidupan seseorang yang menunjuk pada berbagai macam kriteria.Ketiga, subjective well-being jika digunakan dalam percakapan sehari – hari yaitu dimanaperasaan positif lebih besar dari pada perasaan negatif. Veenhoven (dalam Eid & Larsen, 2008) mengatakan bahwa Diener mendifinisikan subjective well-being sebagai penilaian secara positif dan baik terhadap kehidupan. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi apabila mengalami kepuasan hidup dan sering bersuka cita, serta jarang mengalami emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan dan kemarahan (Diener,2009) Diener & Suh (dalam Dodge dkk, 2012) mengatakan...

Pengertian Subjective well being

Pengertian Subjective well being Menurut Diener (2009) definisi subjective well-being dapat dibuat menjadi tiga kategori.Pertama, subjective well-being bukanlah sebuah pernyataan subjektif tetapi merupakan beberapa keinginan berkualitas yang ingin dimiliki seseorang.Kedua, subjective well-being merupakan sebuah penilaian secara menyeluruh dari kehidupan seseorang yang menunjuk pada berbagai macam kriteria.Ketiga, subjective well-being jika digunakan dalam percakapan sehari – hari yaitu dimanaperasaan positif lebih besar dari pada perasaan negatif. Veenhoven (dalam Eid & Larsen, 2008) mengatakan bahwa Diener mendifinisikan subjective well-being sebagai penilaian secara positif dan baik terhadap kehidupan. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi apabila mengalami kepuasan hidup dan sering bersuka cita, serta jarang mengalami emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan dan kemarahan (Diener,2009) Diener & Suh (dalam Dodge dkk, 2012) mengatakan...

Subjective well being

Pengertian Subjective well being Menurut Diener (2009) definisi subjective well-being dapat dibuat menjadi tiga kategori.Pertama, subjective well-being bukanlah sebuah pernyataan subjektif tetapi merupakan beberapa keinginan berkualitas yang ingin dimiliki seseorang.Kedua, subjective well-being merupakan sebuah penilaian secara menyeluruh dari kehidupan seseorang yang menunjuk pada berbagai macam kriteria.Ketiga, subjective well-being jika digunakan dalam percakapan sehari – hari yaitu dimanaperasaan positif lebih besar dari pada perasaan negatif. Veenhoven (dalam Eid & Larsen, 2008) mengatakan bahwa Diener mendifinisikan subjective well-being sebagai penilaian secara positif dan baik terhadap kehidupan. Seseorang dikatakan memiliki subjective well-being yang tinggi apabila mengalami kepuasan hidup dan sering bersuka cita, serta jarang mengalami emosi yang tidak menyenangkan seperti kesedihan dan kemarahan (Diener,2009) Diener & Suh (dalam Dodge dkk, 2012) mengatakan...
//ofgogoatan.com/afu.php?zoneid=3310914